Senin, 12 Desember 2011

APA sih RSBI itu?
Secara kontekstual  RSBI adalah singkatan dari Rintisan Sekolah Berstandar Internasional. Dari kepanjangan RSBI kita dapat menyimpulkan bahwa RSBI adalah sebuah sistem yang dianut oleh sebuah sekolah yang “menuju” standar internasional.  Dimana unutk menganut sistem tersebut pihak sekolah harus menjalani beberapa tes.
Bagaimana menjadi murid RSBI?
Pada umunya, agar kita berstatus “murid RSBI” , kita harus menjalani serangkain tes. Mulai dari tes umum (Indonesian, Math, Physics, Bio, Chemist, Eng, Social), tes psikologi, dan wawancara.
Smanisda sendiri telah menjalankan prosedur ini mulai tahun ajaran 2009-2010. Sehingga, pada angkatan kala itu, semua murid telah menjadi murid RSBI (Smanisda bergelar RSBI sejak tahun ajaran 2008-2009, namun, kala itu Smanisda hanya membuka 3 kelas RSBI).
Kapan tes PSB Smanisda berlangsung?
Sejak diterapkannya tesutuk tahun ajaran 2009-2010 hingga sekarang (tahun ajaran 2011-2012) smanisda mengadakan tes PSB sebelum hasil Unas keluar. Dimana rangkaian 3 tes tersebut akan berlangsung selama +- 1 minggu.
Bagaimana prosedur PSB nya?
Berikut adalah alur pendaftaran untuk tahun ajaran 2011-2012
informasi lebih lengkap, kunjungi www.sman1-sda.sch.id

Rabu, 07 April 2010

balimu, baliku, jugalah bali kita !

Assalamualaikum .,
Duniamu, juga duniaku , jugalah dunia kita. Bumi ini , dimana kawan menginjakkan kaki karena gaya gravitasi , dimana kawan dapat menumbuhkan rumput-rumput liar. Ya, bumi ini milik kita bersama atas anugerah Allah. Sesuatu yang sangat patut disyukuri -memang harus-.
Ya, bumi ini milik kita bersama -meskipun ada batas antar Negara- termasuk, sebuah pulau mungil yang sangat strategis, termasuk kawasan Asia Tenggara, beriklim tropis, dan diapit oleh pulau Jawa dan kepulauan Nusa Tenggara. Kawan pastilah tahu, pulau apa yang saya maksud. Ya, pulau BALI adalah milik kita bersama.  Pulau yang disebut-sebut “paradise island” oleh orang west. Pulau yang menurut saya menghasilkan karena ‘berpantai’ dan sangat ‘terbuka’ pada para pengunjung -domestik maupun mancanegara- yang silih berganti bagai naik angkutan umum saja untuk ke sana. Baru 1 bulan yang lalu saya menancapkan kaki saya di daratan pulau mungil itu. Biasa, sudah kelas 9 -study tour tepatnya, hehehe- waktu itu, sudah yang ketiga kalinya saya menyambangi pulau itu, tapi kawan tahu? tak satupun memori di otak saya yang menunjukkan déjà vu kalau saya pernah menyambangi pulau itu. Kenapa? Amnesia? Tentu bukan, kawan. Tapi karena kunjungan saya yang pertama dan kedua terjadi ketika saya berumur 1&2 tahun! hhuuuft .., cpd .., maaf kawan J
Okelah kawan, kunjungan saya ke Bali yang terakhir adalah kunjungan yg unforgettable. Bagaimana tidak? Kunjungan yg penuh dengan canda tawa ‘pestisida’ –bukan nama obat anti hama- tapi singkatan dr persatuan SEMBILAN SATU itu indah. Yap, itu nama kelas saya.
Kita berangkat dalam komposisi 7 bus untuk masing’’ kelas dan 3 orang guru distiap busnya. Rombongan ini berangkat hari jumat pagi dan baru dapat menancapkan kaki di Bali menjelang maghrib WIB. Kawan bias bayangkan betapa capeknya –apalagi sopirnya, makasih ya pak sopir-  keesokan harinya, barulah kita menjelajahi pulau ini. Dimulai dari membeli oleh’’ di dua tempat berbeda. Lalu melihat budaya kita yg Alhamdulillah masih mampu diprthankan, tarian barong –ya, hanya melihat, karna saya tak benar’’ memperhatikannya-. Lalu, mengisi perut ini di pinggiran pantai Sanur. After that, go to tanjung benoa ! yeah, kita ke pulau yg khusus mlestrikan penyu gtu. Setelah itu, inilah inti pjalanan kita ke Bali. Ke pantai Sanur , and have done an English test. “Interview them and ask their signature “ said my teacher. Them dsini mksudnya buat para bule’’. Jadi, waktu itu, sore ketika matahari mencurahkan semua sinarnya, dengan brseragam skolah, dimulailah tugas kita –setiap kelompok 5 anak-. Ternyata, nyari bule yg mau dwawancarai tak semudah yg saya byangkan. Persepsi saya, mereka mngira kita mau mnta uang kali ya ? hhuft .., L. Tapi, Alhamdulillah, my group can finished it, on time. Oya, gila ! lama bnget nunggu kndaraan buat blik lgi ke prkiran busnya. Giliran ada, penuh bnget, smpe ada yang mangku satu sama laen ! English test kita dri spentigda –sekolah tcinta- blum usai. Kita harus ikut English talk show dulu, skalian dinner di resto pinggir pantai Sanur –tpi gag bisa liat pntainya L-       . tapi waktu itu, saya tak berhasil berunding dengan penyakit saya kawan. Akhirnya, setelah dinner dan minum obat, saya tidur di bus, hehehe =)
Last day over there, first of all, makan dulu! isi perut scukupnya, dan mari lanjutkan perjalanan! Kita melanjutkan perjalanan ke GWK –Garuda Wisnu Kencana- meski butir’’ air turun tuk membasahi rumput liar yg kita tanam tadi, di bumi pertiwi, tak menyurutkan semangat saya dan kawan’’ untuk jadi model dadakan, hahaha ..,            jdi model kan dapat gaji -fiktif, hehehe- , daripada bngung ngehabisinnya, akhirnya kita ke pasar sukowati deh, ngabisin uang, hheheehe –bo’ongnya kliatan ya ?- hahaha =). Habis itu, kita lunch. di daerah sekitar resto, bedugul itu ada yg jualan durian, tapi saya gag sempat mencicipinya! Huhuft, blom pernah saya makan durian bali di Bali. after that, kita ke toko jogger. Puas berbelanja –gag puas seh, waktunya kurang!- kita langsung ke tanah lot.  Telat, nyampe Tanah Lot udah kaya seluruh Bali lampu mati! gelap. Akhirnya, kita gag lama’’ di Tanah Lot. Habis sholat maghrib+isya, kita melanjutkan perjalanan buat pulang. Di tengah perjalanan itu, kita makan dulu. Lanjut .., kita sampai di gilimanuk tpi rombongan spentigda cumin 2 bus. Yap, kita bgantian nyebrangnya. Trus, sisa perjalanan, saya memasuki alam, dimana saya mampu tak mendengarkan percakapan orang skitar –tidur- sampai’’ saya tak mlihat PLTA Paiton yg katanya eyang saya indah ktika malam hari. Saya benar’’ terbngun ktika bus rmbongan saya harus menunggu bus yg lain, di sebuah pom bensin, Paiton. Akhirnya, setelah sholat subuh, barulah kita melanjutkan prjalanan kembali ke sprntigda. Kita sampai di skolah kita tcinta itu pagi hari, dan segera pulang ke kediaman masing’’. Capek? Banget !


.